1944


Januari Putera digantikan oleh Jawa Hokokai / Java Service Association. Sukarno adalah ketua.

19 April sekutunya Sabang bom di Aceh.

22 April sekutunya merebut kembali Hollandia (Jayapura sekarang).

9 Mei Jepang komandan memutuskan untuk meninggalkan Irian Barat.

17 Mei bersekutu raid udara di Surabaya.

27 Mei US memaksa tanah di Biak.

4 Jun Jepang mulai serangan balasan di Biak.

Agustus Barisan Pelopor yang diselenggarakan sebagai sayap pemuda dari Jawa Hokokai (setelah kemerdekaan, ia menjadi dikenal sebagai Barisan Benteng).

11 Agustus bersekutu raid udara di Palembang.

28-29 Agustus Ambon banyak dihancurkan oleh bersekutu udara raids.

September 8 Japanese General Koiso menjanjikan bahwa Indonesia (berarti seluruh wilayah di Hindia Belanda) akan independen dalam "sangat dekat".

8 September pasukan AS akhirnya jelas terakhir pasukan Jepang dari Biak.

15 September sekutunya di Morotai tanah.

Berwenang Jepang mulai mengorganisir dewan regional (dengan kekuasaan penasihat saja).

Oktober pasukan Australia mulai bom Balikpapan.

Jepang mengorganisir sebuah Dewan Penasehat Pusat, serupa dengan Volksraad, tanpa kekuasaan legislatif.

November harada digantikan sebagai gubernur militer oleh Yamamoto.

Pakubuwono XII menjadi Susuhunan Surakarta.


Sebagian kecil administrasi Hindia Belanda Timur didirikan di wilayah timur yang bersekutu melalui kekuatan 44-45 di dalam perjalanan mereka ke Filipina.

Menjelang akhir perang, kematian tol di antara Belanda dan negara Eropa lainnya di kamp-kamp interniran Jepang adalah sebagai tinggi sebagai 20%.


10 Rupiah catatan yang dikeluarkan oleh pasukan Jepang, 1944.
Februari 1945

14 Februari tentara Peta di Blitar menyerang gudang persenjataan Jepang di sana.
Maret 1945

1 Maret Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), sebuah komite untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia, yang diumumkan oleh Jepang. Anggota termasuk Sukarno, Hatta, Wahid Hasyim, banyak orang lain. Ketua adalah Dr Radjiman Wediodiningrat.
April 1945

Wakil Admiral Jepang Maeda, kepala Naval Intelijen di Indonesia, sponsor berbicara wisata oleh Sukarno Hatta dan ke Ujung Pandang.

30 April Australia dan Belanda memaksa tanah di Tarakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar