1943

Januari 1943

Jepang menangkap Amir Sjarifuddin, break up his gerakan perlawanan. Sjarifuddin adalah hukuman mati, namun campur tangan Sukarno pada nama.

Australia guerillas mengungsikan Timor Leste.
Kasus Amir Sjarifuddin merupakan salah satu yang tidak biasa. Ia adalah seorang Komunis, namun menerima dana dari pemerintah Belanda dalam pengasingan untuk mendukung gerakan perlawanan terhadap Jepang.
Februari 1943

9 Februari Jepang mengirim tambahan pasukan ke Kepulauan Kai dan Tanimbar, dan Irian Jaya.

10 Februari Terakhir Australia guerillas yang diungsikan dari Timor Leste, setelah satu tahun dari perlawanan di dalam semak.

Maret 1943

9 Maret Jepang mengatur Putera (Pusat Tenaga Rakyat, sebuah organisasi politik penolong). Sukarno bernama ketua. Hatta dan Ki Hadjar Dewantoro yang menjadi anggotanya.

Jepang mulai mengatur militer setempat alat pembantu ( "Heiho"), terpasang ke unit reguler Jepang.

Indonesia "heiho" prajurit kereta dengan kayu staf daripada senjata, 1943. Prajurit Heiho dari Indonesia adalah gabungan relawan dan terpaksa conscripts. Militer Jepang tidak memperlakukan mereka dengan hormat sebagai tentara Jepang.
Juli 1943

Jepang penangkapan 1000 di Kalimantan Selatan.

7 Juli Perdana Menteri Jepang Tojo menjanjikan Indonesia terbatas pemerintahan sendiri dalam pidatonya di Gambir, Jakarta.

Agustus 1943

13 Agustus US bombers from Australia hit Balikpapan.

Jepang mulai mengambil alih perkebunan gula dalam nikmat dari Jepang produsen gula; manajer Eropa dikirim ke kamp interniran.
Sekitar saat ini, banyak Protestan ( "Kristen") yang didirikan gereja Indonesia leaderships setelah Belanda dan misionaris churchmen telah dikirim ke kamp interniran Jepang. J-efek samping dari Jepang adalah untuk membuat lebih gereja Protestan Indonesia.
September 1943

Revolts melawan Jepang meletakkan di Selatan dan Kalimantan Barat.

September 8 Orders yang dikeluarkan dari markas militer Jepang di Saigon untuk mengatur "Giyugun" (tentara setempat) di seluruh Asia tenggara.

Pada akhir perang, sekitar dua juta Indonesia telah direkrut untuk layanan di Giyugun atau Heiho sebagai alat pembantu. Jepang yang merasa bahwa merekrut lokal untuk pertahanan itu perlu, Jepang sejak unit yang semakin yang dipanggil untuk melawan Amerika di tempat lain di Asia Pasifik.
Oktober 1943

3 Oktober Jepang mengatur "Giyugun" (daerah pertahanan memaksa) untuk Sumatra dan Jawa. Yang berlaku untuk Jawa disebut PETA (Pembela Tanah Air).

Oktober The MIAI adalah organisasi payung remade menjadi Masyumi (Majlis Syurah Muslimin Indonesia) di bawah pengawasan Jepang.

Jepang mulai mengenakan wajib tenaga kerja di desa (romusha), ribuan banyak mati atau hilang.

Jepang menanam padi requisitioning.

Brigades laut Belanda di pengasingan mulai pelatihan pada Camp Lejeune, North Carolina, AS, dengan tujuan akhir dari retaking di Hindia Belanda.

Petugas di PETA berkumpul untuk diperiksa, 1943.

Banyak tokoh-tokoh terkemuka yang mendaftar untuk PETA, termasuk Soedirman dan Suharto. Aktivis kemerdekaan melihat pelatihan militer tidak begitu banyak sebagai pendukung untuk Jepang sebagai persiapan untuk kemungkinan kemerdekaan. Pada pertengahan 1945, terdapat 120.000 bersenjata fighters dalam PETA. Kelompok ini kemudian membentuk inti baru Indonesia Armed Forces (TNI, kemudian ABRI) setelah kemerdekaan menyatakan dalam 1945.
November 1943

November 3 Hatta memberikan pidato urging Indonesia untuk bergabung dengan Giyugun (PETA).

November 10 Sukarno, Hatta, dan Kyai Bagus Hadikusumo yang muluk ke Tokyo akan dihiasi oleh Kaisar Jepang.

Ini adalah pertama kalinya bahwa Sukarno telah melakukan perjalanan ke luar negeri. Hatta, yang telah menghabiskan tahun di Eropa, adalah kurang terkesan dengan mudah.
Desember 1943

Barisan Hizbullah yang diselenggarakan oleh Jepang, sebuah angkatan bersenjata dari pemuda Muslim yang berhubungan dengan Masyumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar