Januari 1949

5 Januari Belanda menerima panggilan PBB untuk gencatan senjata di Sumatra

Sultan Hamengkubuwono IX dari Yogya menolak tawaran Belanda untuk kepala negara baru Jawa, diri sebagai kepala pemerintah Yogya, dan memberikan bantuan ke Republik guerilla fighters.

28 Januari Dewan Keamanan PBB menuntut rilis dari Republican pemerintah, dan untuk kemerdekaan Indonesia dengan 1 Juli 1950.

Ada yang signifikan terhadap aktivitas guerilla Belanda selama periode ini, dipimpin oleh Nasution dan Sudirman. Pada ketinggian Belanda kegiatan di tahun 1940-an, terdapat sekitar 150.000 pasukan Belanda di Indonesia.
Februari 1949

7 Februari Resolusi yang diperkenalkan di Senat Amerika Serikat untuk menghentikan semua bantuan Marshall Plan ke Belanda. Resolusi yang dikalahkan pada 8 Maret.

Maret 1949

1 Maret Guerillas merebut kembali Yogya selama enam bulan di bawah Suharto. (Selanjutnya, acara ini akan disebut "Serangan umum" atau "menyinggung publik".)

31 Maret US Secretary of State Dean Acheson pribadi Belanda yang memberitahu mereka Marshall Plan bantuan ini masih dalam bahaya.

April 1949

April 6 Senat Amerika lulus resolusi untuk menghentikan Marshall Plan bantuan ke Belanda, tetapi hanya jika Dewan Keamanan PBB dinilai sanksi terhadap Belanda.

April 16 Tan Malaka diambil dan dijalankan oleh seorang komandan TNI setelah kontingen Belanda menyerang kota dimana dia tinggal.

22 April Belanda mengumumkan bahwa mereka akan kembali ke Yogya Republican pemerintah jika guerilla perang berhenti.

Sjarifudin Prawiranegara memimpin pemerintahan darurat PDRI sementara Sukarno, Hatta, dan sisanya dari pemerintah biasa Republican sedang dipegang oleh Belanda. Dia akan terlibat dalam politik Indonesia selama bertahun-tahun yang akan datang, sebagai bagian dari pemberontak PRRI pemerintah pada tahun 1958, namun kembali sebagai penandatangan dari "Petition of 50" mengkritik pemerintah pada tahun 1980.
Mei 1949

Sukarno Hatta dan tetap dalam tahanan di Bangka.

7 Mei "Roem-Royem" perjanjian: Belanda setuju untuk mengembalikan pemerintah Republik Indonesia, untuk terus berbicara sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dari 28 Januari, dan bekerja ke arah penyelesaian berdasarkan perjanjian Renville.

Umum bekas, komandan dari Belanda di Indonesia, diri. Dia meninggal dari serangan jantung pada 25 Mei.

Juni 1949

24 Juni pasukan Belanda mulai evacuating Yogya.

29 Juni pasukan Indonesia masuk Yogya.

Juli 1949

1 Juli Jawa Pos (Djawa Pos) menerbitkan surat kabar pertama masalah di Surabaya.

6 Juli Republican pemerintah kembali ke Yogya. Sultan Hamengkubuwono IX menerima Sukarno dan Hatta di Kraton.

13 Juli Power akan ditransfer kembali dari pemerintahan darurat PDRI di bawah Prawiranegara kepada pemerintahan Republik di Yogya di bawah Sukarno.

Belanda terus menciptakan negara konferensi, dukungan bergabung dengan Republik.

Agustus 1949

Republik pasukan merebut kembali Surakarta.

7 Agustus Darul Islam gerakan formal istirahat dengan Republik Indonesia.

11 Agustus gencatan senjata di pulau Jawa.

15 Agustus gencatan senjata di Sumatera.

Hamengkubuwono IX dari Yogya koordinat handovers dari Belanda ke Republik.

Belanda mulai melepaskannya 12.000 tahanan.

23 Agustus Round Table konferensi dimulai di Hague. Kepala delegasi Hatta untuk Republik Indonesia, Sultan Pontianak kepala delegasi dari Belanda yang dibuat negara.

November 1949

November 2 The Hague Perjanjian adalah hasil Round Table Conference: "Republik Indonesia Serikat" yang seharusnya memiliki mahkota dari Belanda sebagai kepala simbolis, Sukarno sebagai Presiden dan Hatta sebagai Wakil Presiden. Terdiri dari 15 negara Belanda dibuat plus asli Republik. Sovereigny yang akan ditransfer oleh 30 Desember. Belanda investasi dilindungi, dan yang baru pemerintah yang bertanggung jawab untuk milyar dolar utang pemerintah Hindia Belanda. Belanda tetap Irian Jaya.
Desember 1949

19 Desember didirikan Universitas Gadjah Mada di Yogya.

27 Desember Belanda resmi untuk mentransfer kedaulatan "Republik Indonesia Serikat" (Amerika Serikat Republik Indonesia).

28 Desember Sukarno dikembalikan ke Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar